Kurang dari 2 bulan lagi kontestasi Pilkada Serentak 2024 akan dilangsungkan, untuk mencegah terjadinya berbagai polemik atau gesekan di masyarakat selama tahapan Kampanye hingga selesainya Pilkada, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Badan Kesbangpol menggelar Sosialisasi Kewaspadaan Dini Daerah, di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (21/10).
Bertajuk Penguatan Kewaspadaan Dini Masyarakat Menangkal Ancaman dan Gangguan dalam Menghadapi Pilkada 2024, kegiatan itu melibatkan Narasumber dari Kesbangpol, Polresta dan Kodim 1007/Banjarmasin, termasuk salah satunya Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sekaligus membuka kegiatan, dan diikuti oleh segenap unsur Forkopimcam, LPMK, serta tokoh masyarakat se kota Banjarmasin.
Penting dikatakan Ibnu Sina, pertemuan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ini bertujuan agar segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) menjelang Pilkada Banjarmasin (Pilgub dan Pilwali, red) itu dapat diantisipasi sedini mungkin.
"Makanya sengaja hari ini kita undang dari Babinsa, Babinkamtibnas, LPMK, sebagian dari RT/RW juga agar bisa mengantisipasi segala macam gangguan dan potensi konflik yang muncul, termasuk risiko terjadinya kecurangan setelah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu," terang dia.
Dirinya pun mengapresiasi kinerja tim pemenangan masing-masing Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin yang hingga sejauh ini, semuanya nampak rukun dan tidak saling serang.
"Kita tahu sekarang ini tensinya sedang naik, para paslon tengah gencar-gencarnya berkampanye, tapi salut jika kita lihat tim paslon semuanya saling menonjolkan kelebihan dan visi misinya," ujarnya disela arahan.
Terlebih, ia menambahkan, bahwa saat ini andil masyarakat dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap berbagai aktivitas selama pelaksanaan Pilkada berlangsung itu menjadi bagian penting yang dapat membantu KPU maupun Bawaslu Banjarmasin.
"Melalui mata telinga masyarakat kita, di lingkup RT/RW apalagi saat ini ada namanya Citizen Journalism jurnalis dari warga sehingga berbagai fakta dan informasi yang masuk itu harus disampaikan dan dipastikan kebenarannya," tekan Ibnu.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan kesiapan berbagai saluran komunikasi dan kanal aduan termasuk media sosial menjadi salah satu faktor penting dalam mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan, terutama menyikap persoalan ATHG jelang Pilkada.
"Artinya kita ingin memastikan situasi pesta demokrasi kita berjalan kondusif, lancar dan aman, itu harapan kita," tutupnya.